Selamat Datang di SMA Negeri 1 Sleman!

Tau logo ini?
Mungkin logo ini tidak seterkenal Padmanabaku/Teladan Jayamahe
Tapi inilah kenyataan, logo ini kini menjadi almamaterku
Dan inilah kisah lembaran baruku di SMA yang sama sekali tak pernah terpikirkan olehku

Dimulai dari MOS, sungguh sangat membosankan hatiku tak rela, aku ingin menangis harus melepas PADMANABA impianku :(
Namun hidup tetaplah hidup bukankah begitu?
Jika saat itu aku memilih untuk bunuh diri karena PADMANABA yang tak sampai dan karena aku hancur, aku tak tau apa yang akan papaku katakan dari atas sana...

Lalu kujalani kehidupanku di SMA N 1 Sleman
Kujalani dengan penuh berat hati
Damn, kenapa harus disini? Kenapa tidak minimal SMA N 11 Yogyakarta? Why?
Ketika kujalani dengan berat hati kehidupanku disini suram, aku tak menemukan kebahagian. Hanya kesedihan akan sakitnya masa lalu dan trauma yang menghantui pikiranku.
Cuek, prek itulah tingkahku ketika awal masuk sekolah ini, aku memandang miring sekolah ini. Aku menganggap semua perkataan pihak sekolah yang baik-baik hanya untuk menutupi isu blacklist

Lalu aku bertemu dengan guru-guru saat aku sudah memasuki kelas rombel IPS
Sebut saja dia Pak Tyo, beliau mengatakan "Saya tau kalian tidak ada yang pingin masuk SMA N 1 Sleman, muka-muka kalian aja ndeso. Tapi ya tolong, boleh sekolahnya di desa tapi pemikiran anak kota" Itu kalimat pertama yang membuatku berikir lagi, kemudian muncullah kalimat kedua "Saya tau kalian tidak mau sekoalh disini, tapi ini kenyataannya tinggal gimana kamu gedenya. Percuma kamu SMA di kota tapi nihil hasilnya. Tiap hari doa ini to'Ya Tuhan damaikanlah selalu diriku dengan segala pilihan-Mu karena pilihan-Mu lah yang terbaik. Amin'"
Kalimat kedua itu yang akhirnya perlahan merubahku, kuucapkan doa itu sebelum dan sesudah bangun tidur. Aku memulai fase baruku

Kemudian aku mempunyai guru agama Katolik bernama Pak Jefri/Pak Jeff nama kerennya sih :v
Aku merasa perlahan lebih nyaman dalam mempelajari agama. Pernah suatu ketika Pak Jef memutar video buatan Raditya Dika "Untuk kamu yang sedang patah hati""
Aku mengambil kalimat "Kamu boleh patah hati dan menangis sekeras mungkin. Setelah itu kamu harus bangkit dan mengatakan pada dirimu sendiri kamu berhak bahagia"
Ya aku mengalami itu
Patah hati
suram
hancur
Tapi bukankah aku berhak bahagia juga?

Perlahan aku mulai menerima keadaan dan menjalani fase baruku disini.
Yap segala proses baru kehidupan.
Perlahan aku menerima dan mencoba melepaskan
Semua beban dan mulai untuk fokus pada hal-hal penting dalam hidupku.

SMA N 1 Sleman disinilah tempatnya
My new life it's beggining :D
Aku tau SMA N 1 Sleman bukan impianku, tapi inilah jalan-Nya yang diberikan untukku :)
Lagipula aku sadar, Tuhan sudah membukakan jalanku dan menunjukkan jalan kebenaran
Tuhan mengungkap semua kebohongannya dan ketika kami putus mungkin ini jalan terbaik Tuhan.

Semangat!
Aku percaya kesuksesan tidak ditentukan oleh almamater tetapi usaha, kerja keras, dan doa.
Seperti mas Whiska, dari SMAku, sekarang dia diterima di Fakultas Kedokteran Umum UGM, wah hebat dan membanggakan kan kawan?

Masih banyak mimpi dan harapanku yang lain, bukan hanya Padmanaba. Jalanku masih sangaaaat panjang!

Komentar

  1. Semangat Mbak Selma!!! Tante dulu juga bukan anak yang selalu juara kelas, bahkan pas kelas 3 rangking bawah. Tapi pas mau UMPTN, tante belajar benar-benar keras. Akhirnya lolos n masuk HI UGM deh ... Selalu optimis aja yaaa ... :)

    BalasHapus
  2. Iya tante terima kasih :D
    Siap tante, wah keren nih tante ternyata HI UGM :D

    BalasHapus
  3. inspiratif banget mbak.aku sampe mili bacanya.ternyata senasib sama jalan cerita aku ke smp heheh :D

    BalasHapus
  4. dabest sel. Tuhan tahu yang terbaik buat kita :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat ya Tuun, ketemu di UGM 2/3 tahun lagi okee? :D

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer